Pengertian dan Definisi Tipografi Kinetis
Pengertian dan Definisi Tipografi Kinetis - Sejak zaman sejarah ketika mulai ditemukan tulisan di gua-gua, penemuan mesin cetak John Gutenberg, penemuan alat tulis, perkembangan teknologi seperti komputer dan internet, cara orang berkomunikasi selalu berkembang dan berevolusi. Huruf pun mempunyai tempat untuk mengekspresikan diri.
Terlihat di layar sebagai huruf yang selalu bergerak, menghilang atau berubah bentuk. Itulah tipografi kinetis (kinetic typography). Berbeda dengan huruf yang kita jumpai pada media cetak yang bersifat statis, tetap, dan permanen, kinetic typography memungkinkan pengembangan kreativitas dan eksplorasi huruf yang lebih nyata.
Kinetic typography mampu menyampaikan pesan secara lebih ekspresif, mendramatisasi suasana, menggambarkan karakter, perasaan atau emosi, dan mengarahkan perhatian pemirsa. Pada umumnya, kita bisa melihat kinetic typography muncul pada iklan televisi, iklan online, animasi grafis maupun film.
Awal penggunaan kinetic typography ditemukan pada opening credit atau title sequence film seri Alfred Hitchcock, yaitu: “North by Northwest” dan kemudian “Psycho”. Opening credit pada kedua film tersebut dikerjakan oleh Saul Bass – seorang desainer grafis dan pembuat film.
Kenapa menggunakan kinetic typography? Motif penggunaan kinetic typography pada opening credit yaitu membangun suasana (moods) dan emosi (emotions) daripada hanya sebatas menyampaikan informasi credit. Demikian juga pada iklan ataupun film. Melalui gerakan dan perubahan huruf yang seolah tanpa batas, kinetic typography mampu menarik perhatian pemirsa dan menghadirkan sensasi visual tersendiri.
Menurut Barbara Brownie, kinetic typography merupakan salah satu bentuk dari temporal typography, yaitu teks yang bergerak dari waktu ke waktu, di samping serial presentation. Kinetic typography berbeda dengan serial presentation. Pada serial presentation, teks bersifat statis, tidak bergerak maupun berubah, namun menampilkan efek transisi seperti menghilang (fade) atau perubahan latar.
Untuk membedakan perubahan yang terjadi pada skala global dan skala lokal, kinetic typography dibagi menjadi dua kategori. Skala global yaitu perubahan yang terjadi pada keseluruhan layout, sedangkan skala lokal merupakan perubahan yang terjadi pada huruf individual yang menghasilkan transformasi bentuk huruf.
Lebih jauh, kinetic typography dibagi menjadi dua jenis, yaitu: type in motion dan fluid typography. Jenis type in motion yang berupa teks yang berpindah atau bergerak dalam kesatuan utuh disebut dengan scrolling typography. Artinya, teks dapat bergerak melintasi layar ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah, namun elemen teks berada dalam jarak yang tetap antara satu dengan yang lain. Sedangkan elemen teks yang berubah atau bergerak secara independen disebut dengan dynamic layout.
Jika huruf dapat bertransformasi atau mengalami perubahan bentuk, kita menyebutnya dengan fluid typography. Huruf dapat bermutasi, berubah bentuk dari waktu ke waktu tanpa harus berpindah tempat. Bersifat cair dan berusaha membentuk identitas baru.
Perkembangan teknologi telah melahirkan pemaknaan baru tentang huruf. Ia tidak hanya sebatas elemen visual yang membentuk kata atau kalimat. Lebih dari itu, huruf mampu membangkitkan emosi, menghadirkan pengalaman visual yang berkesan. Pada akhirnya, kreativitas desainer lah yang menentukan.(bitebrands)
Terlihat di layar sebagai huruf yang selalu bergerak, menghilang atau berubah bentuk. Itulah tipografi kinetis (kinetic typography). Berbeda dengan huruf yang kita jumpai pada media cetak yang bersifat statis, tetap, dan permanen, kinetic typography memungkinkan pengembangan kreativitas dan eksplorasi huruf yang lebih nyata.
Contoh-contoh Tipografi Kinetis
Kinetic typography mampu menyampaikan pesan secara lebih ekspresif, mendramatisasi suasana, menggambarkan karakter, perasaan atau emosi, dan mengarahkan perhatian pemirsa. Pada umumnya, kita bisa melihat kinetic typography muncul pada iklan televisi, iklan online, animasi grafis maupun film.
Awal penggunaan kinetic typography ditemukan pada opening credit atau title sequence film seri Alfred Hitchcock, yaitu: “North by Northwest” dan kemudian “Psycho”. Opening credit pada kedua film tersebut dikerjakan oleh Saul Bass – seorang desainer grafis dan pembuat film.
Kenapa menggunakan kinetic typography? Motif penggunaan kinetic typography pada opening credit yaitu membangun suasana (moods) dan emosi (emotions) daripada hanya sebatas menyampaikan informasi credit. Demikian juga pada iklan ataupun film. Melalui gerakan dan perubahan huruf yang seolah tanpa batas, kinetic typography mampu menarik perhatian pemirsa dan menghadirkan sensasi visual tersendiri.
Menurut Barbara Brownie, kinetic typography merupakan salah satu bentuk dari temporal typography, yaitu teks yang bergerak dari waktu ke waktu, di samping serial presentation. Kinetic typography berbeda dengan serial presentation. Pada serial presentation, teks bersifat statis, tidak bergerak maupun berubah, namun menampilkan efek transisi seperti menghilang (fade) atau perubahan latar.
Untuk membedakan perubahan yang terjadi pada skala global dan skala lokal, kinetic typography dibagi menjadi dua kategori. Skala global yaitu perubahan yang terjadi pada keseluruhan layout, sedangkan skala lokal merupakan perubahan yang terjadi pada huruf individual yang menghasilkan transformasi bentuk huruf.
Lebih jauh, kinetic typography dibagi menjadi dua jenis, yaitu: type in motion dan fluid typography. Jenis type in motion yang berupa teks yang berpindah atau bergerak dalam kesatuan utuh disebut dengan scrolling typography. Artinya, teks dapat bergerak melintasi layar ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah, namun elemen teks berada dalam jarak yang tetap antara satu dengan yang lain. Sedangkan elemen teks yang berubah atau bergerak secara independen disebut dengan dynamic layout.
Jika huruf dapat bertransformasi atau mengalami perubahan bentuk, kita menyebutnya dengan fluid typography. Huruf dapat bermutasi, berubah bentuk dari waktu ke waktu tanpa harus berpindah tempat. Bersifat cair dan berusaha membentuk identitas baru.
Perkembangan teknologi telah melahirkan pemaknaan baru tentang huruf. Ia tidak hanya sebatas elemen visual yang membentuk kata atau kalimat. Lebih dari itu, huruf mampu membangkitkan emosi, menghadirkan pengalaman visual yang berkesan. Pada akhirnya, kreativitas desainer lah yang menentukan.(bitebrands)
Loading...
Post a Comment