Smartfren: Layaknya Sebuah Pernikahan
Smartfren: Layaknya Sebuah Pernikahan - Walau sempat tertunda karena terganjal masalah kepemilikan lisensi, akhirnya PT Mobile-8 Telecom (Mobile-8) dan PT Smart Telecom (Smart)melakukan merger dan menjadi PT Smartfren Telecom Tbk. Tepatnya, merger tersebut dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2011 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Sebelumnya, keduanya telah lebih dulu melakukan sinergi sejak 3 Maret 2010.
PT Mobile-8 Telecom merupakan operator seluler berbasis CDMA yang pada awalnya sahamnya dimiliki oleh Bhakti Investama melalui PT Global Mediacom sebelum diambil alih oleh Grup Sinarmas. Produk-produk andalan Mobile-8 yaitu: Fren, Hepi, dan Mobi. Sedangkan Smart Telecom adalah layanan telekomunkasi seluler yang menggunakan teknologi CDMA2000 1X EV-DO REV-A.
Pamor CDMA (Code Division Multiple Access) memang masih kalah dari GSM (Global System for Mobile Communications). Namun itu bukan berarti pasar CDMA tidak berkembang. Sebaliknya, pasar CDMA justru semakin diperhitungkan.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2010 pertumbuhan pelanggan CDMA mencapai 420% menurut The Nielsen Company Indonesia. Satu fakta yang tak dapat dipandang sebelah mata.
Salah satu faktor CDMA makin diminati yaitu tarifnya yang semakin murah. Hal ini membuat Smartfren mempunyai kesempatan besar untuk merangkul segmen yang lebih luas.
Untuk menandai sinergi yang selama ini telah dilakukan, logo baru pun diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2011 di The Sultan Hotel Jakarta. Logo tersebut menampilkan simbol mata dan telinga sebagai simbol utama logo. Simbol yang melambangkan komitmen Smartfren sebagai operator telekomunikasi baru yang memiliki tujuan menyajikan layanan yang berkualitas. Tagline ‘live smart’ mendampingi logo untuk memperkuat citra merek.
Perubahan logo tersebut merupakan suatu pengembangan yang bagus. Logo lama merupakan sebuah wordmark dengan font yang sederhana dan formal. Penggabungan badan huruf 'r' dan 't' serta 'f' dan 'r' memberi kesan rapat (crowded). Pemberian bold pada kata fren membuat nama merek terlihat tidak seimbang karena hanya memberikan penekanan pada nama atau kata tertentu.
Logo yang baru terlihat lebih dinamis dan energik melalui penambahan elemen visual berupa kumpulan lingkaran dengan warna yang transparan dan cerah. Simbol yang merupakan perpaduan bentuk mata dan telinga memberi nilai kedalaman filosofis yang lebih kuat dan menjadikannya lebih berkarakter serta mempunyai kepribadian.
Beberapa produk dan layanan baru pun diluncurkan untuk menunjang dan meningkatkan penetrasi pasar. Pengguna internet, ponsel pintar (smart phone) dan media jejaring sosial (social network) terpopuler di Indonesia yaitu Facebook menjadi bidikan Smatfren. Di antaranya yaitu Android Smartfren Wide, Free Facebook for All, kartu perdana Smartfren Social, dan Smartfren Connex.
Layaknya sebuah pernikahan, merger kedua perusahaan tersebut menuntut adanya komitmen yang kuat dan konsistensi dalam mencapai tujuan bersama. Merger tentunya diharapkan menghasilkan optimalisasi sumber daya yang ada, peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan dan penghematan biaya operasional. (bitebrands)
PT Mobile-8 Telecom merupakan operator seluler berbasis CDMA yang pada awalnya sahamnya dimiliki oleh Bhakti Investama melalui PT Global Mediacom sebelum diambil alih oleh Grup Sinarmas. Produk-produk andalan Mobile-8 yaitu: Fren, Hepi, dan Mobi. Sedangkan Smart Telecom adalah layanan telekomunkasi seluler yang menggunakan teknologi CDMA2000 1X EV-DO REV-A.
Pamor CDMA (Code Division Multiple Access) memang masih kalah dari GSM (Global System for Mobile Communications). Namun itu bukan berarti pasar CDMA tidak berkembang. Sebaliknya, pasar CDMA justru semakin diperhitungkan.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2010 pertumbuhan pelanggan CDMA mencapai 420% menurut The Nielsen Company Indonesia. Satu fakta yang tak dapat dipandang sebelah mata.
Salah satu faktor CDMA makin diminati yaitu tarifnya yang semakin murah. Hal ini membuat Smartfren mempunyai kesempatan besar untuk merangkul segmen yang lebih luas.
Desain (before): n/a | Desain (after): MakkiMakki |
Untuk menandai sinergi yang selama ini telah dilakukan, logo baru pun diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2011 di The Sultan Hotel Jakarta. Logo tersebut menampilkan simbol mata dan telinga sebagai simbol utama logo. Simbol yang melambangkan komitmen Smartfren sebagai operator telekomunikasi baru yang memiliki tujuan menyajikan layanan yang berkualitas. Tagline ‘live smart’ mendampingi logo untuk memperkuat citra merek.
Perubahan logo tersebut merupakan suatu pengembangan yang bagus. Logo lama merupakan sebuah wordmark dengan font yang sederhana dan formal. Penggabungan badan huruf 'r' dan 't' serta 'f' dan 'r' memberi kesan rapat (crowded). Pemberian bold pada kata fren membuat nama merek terlihat tidak seimbang karena hanya memberikan penekanan pada nama atau kata tertentu.
Logo yang baru terlihat lebih dinamis dan energik melalui penambahan elemen visual berupa kumpulan lingkaran dengan warna yang transparan dan cerah. Simbol yang merupakan perpaduan bentuk mata dan telinga memberi nilai kedalaman filosofis yang lebih kuat dan menjadikannya lebih berkarakter serta mempunyai kepribadian.
Beberapa produk dan layanan baru pun diluncurkan untuk menunjang dan meningkatkan penetrasi pasar. Pengguna internet, ponsel pintar (smart phone) dan media jejaring sosial (social network) terpopuler di Indonesia yaitu Facebook menjadi bidikan Smatfren. Di antaranya yaitu Android Smartfren Wide, Free Facebook for All, kartu perdana Smartfren Social, dan Smartfren Connex.
Layaknya sebuah pernikahan, merger kedua perusahaan tersebut menuntut adanya komitmen yang kuat dan konsistensi dalam mencapai tujuan bersama. Merger tentunya diharapkan menghasilkan optimalisasi sumber daya yang ada, peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan dan penghematan biaya operasional. (bitebrands)
Loading...
Post a Comment