Cara Desain Layout Iklan yang Bagus dan Efektif
Cara Desain Layout Iklan yang Bagus dan Efektif - Kehadiran iklan sangat membantu para pebisnis dalam upaya memasarkan produk dan jasa. Melalui iklan yang ditayangkan di media-media iklan baik cetak maupun elektronik, masyarakat umum bisa memperoleh segala informasi penting baerkaitan dengan produk-produk terbaru. Apalagi jika iklan menampilkan potongan harga, voucher diskon dengan harga murah, pastilah orang akan tertarik untuk menyimak iklan tersebut.
Iklan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya yaitu menarik perhatian pembaca. Saat orang tertarik dengan iklan yang muncul, maka orang itu kemungkinan besar akan terdorong untuk menyimak informasi pada iklan tersebut dan mempengaruhi keputusan pembelian. Melalui gaya bahasa yang persuasif, iklan diharapkan mampu memotivasi dan mendorong orang untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
Penyusunan iklan yang bagus dan menarik membutuhkan beberapa pertimbangan baik dari aspek fungsional maupun aspek estetika atau seni. Kedua hal tersebut harus saling mendukung satu sama lain sehingga dihasilkan desain iklan yang tak hanya bagus dan menarik semata tapi juga mampu mengarahkan audiens untuk melakukan pembelian.
Agar efektif, setiap elemen yang hendak ditampilkan dalam iklan melalui analisis yang mendalam, pertimbangan yang matang, dan kajian yang bersifat ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan aspek fungsional di antaranya yaitu: penyusunan pesan kunci, menentukan khalayak sasaran, penilihan media iklan yang tepat dan efisien, pemilihan warna, konsep desain iklan serta durasi atau frekuensi penayangan iklan.
Cara mendesain layout iklan yaitu dengan memahami lalu memanfaatkan struktur dan anatomi iklan. Secara garis besar, layout iklan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuka (opening), bagian tubuh iklan (body copy), dan penutup (closer). Bagian pembuka merupakan bagian iklan yang paling krusial dalam upaya merebut perhatian audiens. Dengan pembuka yang kuat, orang akan tertarik untuk melihat lalu menyimak iklan yang disampaikan. Bagian tubuh iklan menampilkan informasi yang lebih detail tentang produk-produk yang ditawarkan. Selanjutnya, bagian penutup berfungsi untuk menegaskan dan memperkuat bagian pembuka dan tubuh iklan.
Secara lebih spesifik, layout iklan terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan isi pesan. Bagian-bagian atau anatomi iklan yaitu: judul iklan (headline), sub judul iklan (sub headline), badan iklan (body copy), ilustrasi, flash, banner, dan logo.
Headline merupakan judul iklan yang berfungsi untuk menarik perhatian audiens dan berupa kalimat, kata-kata atau frase. Ciri-ciri khusus headline secara umum yaitu: 1) headline ditampilkan lebih menonjol dibandingkan teks lainnya, 2) headline berupa kalimat atau kata-kata singkat; 3) headline berfungsi untuk menarik perhatian audiens.
Umumnya, headline yang sering kita lihat di koran yang selalu ditampilkan di bagian paling atas. Nah, dalam dunia periklanan, headline tidak selalu ditempatkan di bagian paling atas. Headline bisa ditempatkan di mana saja dan dapat ditampilkan dengan huruf yang tidak terlalu menonjol. Penempatan headline berdasarkan pada konsep dan strategi kreatif yang memberi penekanan pada headline atau ilustrasi.
Iklan Durol di atas lebih menonjolkan unsur ilustrasi yang memenuhi keseluruhan ruang layout. Ilustrasi iklan tersebut sangat unik sehingga berpotensi besar menarik perhatian. Headline diletakkan di bagian atas dengan ukuran yang cukup kecil namun masih terbaca dengan jelas.
Iklan permen penghilang bau mulut di atas, menempatkan ilustrasi sebagai daya tarik utama. Ilustrasi iklan berupa orang yang sedang menjulurkan ikan yang diasosiasikan sebagai lidah yang mengeluarkan bau tak sedap. Ilustrasi tersebut diposisikan secara diagonal dengan headline dan gambar bungkus permen yang berada di bagian bawah.
Dalam penerapan desain iklan, headline bisa dihilangkan tanpa mengurangi kekuatan pesan. Hal tersebut dapat dilakukan jika visual iklan memang benar-benar kuat dan mudah dipahami oleh audiens. Kita ambil contoh pada iklan produk mainan merk Lego di atas. Iklan tersebut memberi penekanan pada ilustrasi berupa kursi yang dipasangi komponen Lego di bawahnya. Tanpa penggunaan headline, iklan tersebut mempunyai kekuatan visual yang mampu menarik perhatian.
Sub headline berfungsi untuk menjabarkan dan menegaskan lebih jauh judul iklan. Biasanya, sub headline ditempatkan berdekatan dengan judul iklan. Besar huruf sub headline lebih kecil daripada headline agar tidak mengaburkan pesan yang terdapat pada headline. Yang perlu diperhatikan, sub headline harus tetap ringkas dan tidak boleh melebihi panjang body copy.
Penempatan sub headline bervariasi, bisa diletakkan di atas judul yang disebut overline atau diletakkan persis di bawah headline yang disebut dengan underline. Agar lebih jelas dan membedakan dengan body copy, sub headline ditampilkan dengan huruf yang lebih besar, warna yang berbeda atau penyusunan yang berbeda dengan body copy.
Dalam layout iklan, naskah yang panjang disebut dengan tubuh iklan (body copy). Tubuh iklan bisa disebut juga dengan body text yang berisi informasi lebih detail dan memiliki huruf yang kecil daripada sub headline. Kehadiran body copy dalam layout iklan bukanlah suatu keharusan, namun sangat membantu untuk memperjelas informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan.
Perlu tidaknya body copy dalam layout iklan memerlukan pertimbangan yang matang. Apabila iklan didesain dengan lebih sederhana dengan lebih menekankan pada ilustrasi atau headline, body copy seringkali ditinggalkan. Sebaliknya, jika iklan memerlukan informasi yang cukup banyak, maka body copy perlu ditampilkan dan disusun secara ringkas namun padat.
Umumnya, orang mudah tertarik melihat gambar dibandingkan dengan teks yang panjang. Ilustrasi merupakan elemen yang berfungsi sebagai stopping power yang tugas utamanya menarik perhatian orang. Oleh karena itu, pemilihan ilustrasi yang tepat merupakan kunci utama kesuksesan sebuah iklan. Ilustrasi iklan bisa berupa gambar baik foto, gambar manual, penggabungan beberapa gambar dengan bantuan software komputer grafis digital atau kombinasi antara teknik manual dan digital.
Agar efektif, ilustrasi harus mengandung pesan atau asosiasi yang mengarahkan pada merek. Selain itu, ilustrasi perlu dirancang secara kreatif namun tetap eye catching serta mudah dipahami oleh audiens.
Jika sobat perhatikan, dalam desain iklan ada elemen grafis tertentu yang diberikan penekanan dengan memberikan sebuah bentuk atau bidang yang mencolok. Itulah yang disebut dengan flash. Flash mudah diidentifikasi dari ciri-ciri fisiknya yaitu mempunyai bentuk atau bidang yang terlihat berbeda dibandingkan dengan bidang lain di sekitarnya. Pada bidang tersebut, biasanya berisi kata-kata singkat yang dianggap penting dan perlu diberikan penekanan khusus.
Kehadiran flash sangat membantu dalam mengarahkan pandangan audiens pada pesan khusus yang diberikan penekanan. Kita ambil contoh iklan IKEA di atas, flash dirancang secara kreatif dengan menggunakan unsur grafis berupa bidang yang menyerupai alas piring. Pada flash yang ditempatkan di bagian atas tersebut, terdapat pesan khusus yang sengaja diberikan penekanan agar audiens membacanya.
Banner berupa bidang yang memuat informasi berupa teks atau logo yang ditempatkan pada area tertentu dalam layout iklan. Agar menarik audiens, banner memanfaatkan unsur grafis yang kontras atau berbeda dengan unsur lain di sekelilingnya. Seperti halnya flash, banner berisi informasi penting yang perlu mendapatkan penekanan. Bedanya, banner memiliki area yang lebih lebar dibandingkan dengan flash sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal.
Penempatan banner bisa di mana saja menyesuaikan dengan konsep desain yang disusun. Pada contoh iklan di atas, banner dibuat secara kreatif dengan menggunakan gambar seperti kertas bertekstur dan diletakkan di bagian atas layout iklan.
Bagian penutup iklan disebut dengan closer yang berfungsi memberikan kesimpulan, mengarahkan audiens pada pesan utama, dan mengajak audiens untuk melakukan tindakan (call to action), memberikan batasan pesan, informasi alamat dan kontak, dan mengingatkan kembali audiens pada inti pesan. Kehadiran closer sangat penting untuk memberikan arahan pada pesan utama sehingga pesan iklan tidak mengambang.
Closer berisi kata-kata pernyataan, slogan atau pencantuman logo yang digunakan untuk mengakhiri iklan. Meski begitu, closer seringkali ditiadakan karena alasan-alasan tertentu, misalnya konsep desain iklan yang memang tidak memerlukan kehadiran closer.
Inti dari penyusunan dan perancangan desain iklan adalah untuk membangun merek. Salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan citra merek agar audiens memiliki persepsi positif terhadap merek. Logo adalah tanda atau simbol yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari merek. Melalui logo, audiens bisa mengenali sebuah merek yang ditampilkan pada berbagai media iklan.
Pencantuman logo merupakan suatu keharusan dalam desain iklan atau bersifat mandatory. Walaupun merek tersebut sudah dikenal, logo tetap perlu ditampilkan karena itu menyangkut kredibilitas dan reputasi penyampai pesan. Logo bisa ditempatkan di bagian atas ataupun bawah layout iklan yang merupakan bagian dari closer atau penutup iklan.
Slogan atau bisa disebut juga dengan tagline merupakan frase singkat yang menyatakan janji merek (brand promise) untuk memberikan nilai kepada konsumen. Janji tersebut berhubungan dengan jaminan kualitas layanan produk yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian. Slogan biasanya diletakkan bersamaan dengan logo dan mempunyai makna yang kompleks. Artinya, slogan bisa diartikan bermacam-macam.
Kehadiran slogan menjadi pendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan merupakan simbol visi, misi, dan komitmen perusahaan pada layanan yang terbaik. Dalam desain layout iklan, slogan tidak selalu ditampilkan meski sebuah perusahaan memilikinya.
Pada iklan di atas, Panasonic, merek barang-barang elektronik menampilkan tagline "Ideas for Life" yang sering muncul pada berbagai kesempatan.
Struktur dan anatomi iklan dapat menjadi panduan dalam perancangan desain iklan yang baik dan efektif. Tak hanya bagus dan menarik, iklan juga harus mampu mendorong audiens untuk melakukan pembelian. Dalam penerapannya, struktur dan anatomi iklan tidak harus dipakai semua. Kita cukup menggunakan satu atau kombinasi beberapa unsur untuk menghasilkan iklan yang efektif.
Iklan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya yaitu menarik perhatian pembaca. Saat orang tertarik dengan iklan yang muncul, maka orang itu kemungkinan besar akan terdorong untuk menyimak informasi pada iklan tersebut dan mempengaruhi keputusan pembelian. Melalui gaya bahasa yang persuasif, iklan diharapkan mampu memotivasi dan mendorong orang untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
Loading...
Struktur dan Anatomi Iklan
Penyusunan iklan yang bagus dan menarik membutuhkan beberapa pertimbangan baik dari aspek fungsional maupun aspek estetika atau seni. Kedua hal tersebut harus saling mendukung satu sama lain sehingga dihasilkan desain iklan yang tak hanya bagus dan menarik semata tapi juga mampu mengarahkan audiens untuk melakukan pembelian.
Agar efektif, setiap elemen yang hendak ditampilkan dalam iklan melalui analisis yang mendalam, pertimbangan yang matang, dan kajian yang bersifat ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan aspek fungsional di antaranya yaitu: penyusunan pesan kunci, menentukan khalayak sasaran, penilihan media iklan yang tepat dan efisien, pemilihan warna, konsep desain iklan serta durasi atau frekuensi penayangan iklan.
Cara mendesain layout iklan yaitu dengan memahami lalu memanfaatkan struktur dan anatomi iklan. Secara garis besar, layout iklan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuka (opening), bagian tubuh iklan (body copy), dan penutup (closer). Bagian pembuka merupakan bagian iklan yang paling krusial dalam upaya merebut perhatian audiens. Dengan pembuka yang kuat, orang akan tertarik untuk melihat lalu menyimak iklan yang disampaikan. Bagian tubuh iklan menampilkan informasi yang lebih detail tentang produk-produk yang ditawarkan. Selanjutnya, bagian penutup berfungsi untuk menegaskan dan memperkuat bagian pembuka dan tubuh iklan.
Secara lebih spesifik, layout iklan terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan isi pesan. Bagian-bagian atau anatomi iklan yaitu: judul iklan (headline), sub judul iklan (sub headline), badan iklan (body copy), ilustrasi, flash, banner, dan logo.
1. Judul Iklan (Headline)
Headline merupakan judul iklan yang berfungsi untuk menarik perhatian audiens dan berupa kalimat, kata-kata atau frase. Ciri-ciri khusus headline secara umum yaitu: 1) headline ditampilkan lebih menonjol dibandingkan teks lainnya, 2) headline berupa kalimat atau kata-kata singkat; 3) headline berfungsi untuk menarik perhatian audiens.
Biro Iklan: Publicis |
Umumnya, headline yang sering kita lihat di koran yang selalu ditampilkan di bagian paling atas. Nah, dalam dunia periklanan, headline tidak selalu ditempatkan di bagian paling atas. Headline bisa ditempatkan di mana saja dan dapat ditampilkan dengan huruf yang tidak terlalu menonjol. Penempatan headline berdasarkan pada konsep dan strategi kreatif yang memberi penekanan pada headline atau ilustrasi.
Iklan Durol di atas lebih menonjolkan unsur ilustrasi yang memenuhi keseluruhan ruang layout. Ilustrasi iklan tersebut sangat unik sehingga berpotensi besar menarik perhatian. Headline diletakkan di bagian atas dengan ukuran yang cukup kecil namun masih terbaca dengan jelas.
Iklan permen penghilang bau mulut di atas, menempatkan ilustrasi sebagai daya tarik utama. Ilustrasi iklan berupa orang yang sedang menjulurkan ikan yang diasosiasikan sebagai lidah yang mengeluarkan bau tak sedap. Ilustrasi tersebut diposisikan secara diagonal dengan headline dan gambar bungkus permen yang berada di bagian bawah.
Biro Iklan: n/a |
Dalam penerapan desain iklan, headline bisa dihilangkan tanpa mengurangi kekuatan pesan. Hal tersebut dapat dilakukan jika visual iklan memang benar-benar kuat dan mudah dipahami oleh audiens. Kita ambil contoh pada iklan produk mainan merk Lego di atas. Iklan tersebut memberi penekanan pada ilustrasi berupa kursi yang dipasangi komponen Lego di bawahnya. Tanpa penggunaan headline, iklan tersebut mempunyai kekuatan visual yang mampu menarik perhatian.
2. Sub Judul Iklan (Sub Headline)
Sub headline berfungsi untuk menjabarkan dan menegaskan lebih jauh judul iklan. Biasanya, sub headline ditempatkan berdekatan dengan judul iklan. Besar huruf sub headline lebih kecil daripada headline agar tidak mengaburkan pesan yang terdapat pada headline. Yang perlu diperhatikan, sub headline harus tetap ringkas dan tidak boleh melebihi panjang body copy.
Biro Iklan: n/a |
Penempatan sub headline bervariasi, bisa diletakkan di atas judul yang disebut overline atau diletakkan persis di bawah headline yang disebut dengan underline. Agar lebih jelas dan membedakan dengan body copy, sub headline ditampilkan dengan huruf yang lebih besar, warna yang berbeda atau penyusunan yang berbeda dengan body copy.
3. Tubuh Iklan (Body Copy)
Dalam layout iklan, naskah yang panjang disebut dengan tubuh iklan (body copy). Tubuh iklan bisa disebut juga dengan body text yang berisi informasi lebih detail dan memiliki huruf yang kecil daripada sub headline. Kehadiran body copy dalam layout iklan bukanlah suatu keharusan, namun sangat membantu untuk memperjelas informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan.
Biro Iklan: n/a |
Perlu tidaknya body copy dalam layout iklan memerlukan pertimbangan yang matang. Apabila iklan didesain dengan lebih sederhana dengan lebih menekankan pada ilustrasi atau headline, body copy seringkali ditinggalkan. Sebaliknya, jika iklan memerlukan informasi yang cukup banyak, maka body copy perlu ditampilkan dan disusun secara ringkas namun padat.
4. Ilustrasi
Umumnya, orang mudah tertarik melihat gambar dibandingkan dengan teks yang panjang. Ilustrasi merupakan elemen yang berfungsi sebagai stopping power yang tugas utamanya menarik perhatian orang. Oleh karena itu, pemilihan ilustrasi yang tepat merupakan kunci utama kesuksesan sebuah iklan. Ilustrasi iklan bisa berupa gambar baik foto, gambar manual, penggabungan beberapa gambar dengan bantuan software komputer grafis digital atau kombinasi antara teknik manual dan digital.
Biro Iklan: n/a |
Agar efektif, ilustrasi harus mengandung pesan atau asosiasi yang mengarahkan pada merek. Selain itu, ilustrasi perlu dirancang secara kreatif namun tetap eye catching serta mudah dipahami oleh audiens.
Loading...
5. Flash
Jika sobat perhatikan, dalam desain iklan ada elemen grafis tertentu yang diberikan penekanan dengan memberikan sebuah bentuk atau bidang yang mencolok. Itulah yang disebut dengan flash. Flash mudah diidentifikasi dari ciri-ciri fisiknya yaitu mempunyai bentuk atau bidang yang terlihat berbeda dibandingkan dengan bidang lain di sekitarnya. Pada bidang tersebut, biasanya berisi kata-kata singkat yang dianggap penting dan perlu diberikan penekanan khusus.
Biro Iklan: n/a |
Kehadiran flash sangat membantu dalam mengarahkan pandangan audiens pada pesan khusus yang diberikan penekanan. Kita ambil contoh iklan IKEA di atas, flash dirancang secara kreatif dengan menggunakan unsur grafis berupa bidang yang menyerupai alas piring. Pada flash yang ditempatkan di bagian atas tersebut, terdapat pesan khusus yang sengaja diberikan penekanan agar audiens membacanya.
6. Banner
Banner berupa bidang yang memuat informasi berupa teks atau logo yang ditempatkan pada area tertentu dalam layout iklan. Agar menarik audiens, banner memanfaatkan unsur grafis yang kontras atau berbeda dengan unsur lain di sekelilingnya. Seperti halnya flash, banner berisi informasi penting yang perlu mendapatkan penekanan. Bedanya, banner memiliki area yang lebih lebar dibandingkan dengan flash sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal.
Biro Iklan: n/a |
Penempatan banner bisa di mana saja menyesuaikan dengan konsep desain yang disusun. Pada contoh iklan di atas, banner dibuat secara kreatif dengan menggunakan gambar seperti kertas bertekstur dan diletakkan di bagian atas layout iklan.
7. Closer
Bagian penutup iklan disebut dengan closer yang berfungsi memberikan kesimpulan, mengarahkan audiens pada pesan utama, dan mengajak audiens untuk melakukan tindakan (call to action), memberikan batasan pesan, informasi alamat dan kontak, dan mengingatkan kembali audiens pada inti pesan. Kehadiran closer sangat penting untuk memberikan arahan pada pesan utama sehingga pesan iklan tidak mengambang.
Biro Iklan: n/a |
8. Logo
Inti dari penyusunan dan perancangan desain iklan adalah untuk membangun merek. Salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan citra merek agar audiens memiliki persepsi positif terhadap merek. Logo adalah tanda atau simbol yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari merek. Melalui logo, audiens bisa mengenali sebuah merek yang ditampilkan pada berbagai media iklan.
Biro Iklan: n/a |
Pencantuman logo merupakan suatu keharusan dalam desain iklan atau bersifat mandatory. Walaupun merek tersebut sudah dikenal, logo tetap perlu ditampilkan karena itu menyangkut kredibilitas dan reputasi penyampai pesan. Logo bisa ditempatkan di bagian atas ataupun bawah layout iklan yang merupakan bagian dari closer atau penutup iklan.
9. Slogan
Slogan atau bisa disebut juga dengan tagline merupakan frase singkat yang menyatakan janji merek (brand promise) untuk memberikan nilai kepada konsumen. Janji tersebut berhubungan dengan jaminan kualitas layanan produk yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian. Slogan biasanya diletakkan bersamaan dengan logo dan mempunyai makna yang kompleks. Artinya, slogan bisa diartikan bermacam-macam.
Kehadiran slogan menjadi pendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan merupakan simbol visi, misi, dan komitmen perusahaan pada layanan yang terbaik. Dalam desain layout iklan, slogan tidak selalu ditampilkan meski sebuah perusahaan memilikinya.
Biro Iklan: n/a |
Pada iklan di atas, Panasonic, merek barang-barang elektronik menampilkan tagline "Ideas for Life" yang sering muncul pada berbagai kesempatan.
Struktur dan anatomi iklan dapat menjadi panduan dalam perancangan desain iklan yang baik dan efektif. Tak hanya bagus dan menarik, iklan juga harus mampu mendorong audiens untuk melakukan pembelian. Dalam penerapannya, struktur dan anatomi iklan tidak harus dipakai semua. Kita cukup menggunakan satu atau kombinasi beberapa unsur untuk menghasilkan iklan yang efektif.
Loading...
Post a Comment