Penerapan Prinsip Desain Grafis: Kontras
Penerapan Prinsip Desain Grafis: Kontras - Desain grafis yang terwujud dalam suatu karya tak cukup hanya terlihat indah dan menarik saja. Ia juga harus berhasil menyampaikan pesan kepada audiens dengan menerapkan beberapa prinsip-prinsip desain. Pada postingan sebelumnya, BiteBrands telah membahas tentang prinsip-prinsip desain grafis dengan menampilkan beberapa contoh penerapannya.
Posting-an kali ini engeksplorasi lebih dalam prinsip-prinsip desain grafis satu per satu. Kita mulai dari kontras. Kontras diperlukan dalam suatu karya desain dengan tujuan agar dapat menarik perhatian pembaca dan menghasilkan hierarki visual yang dapat membantu pembaca memahami pesan. Prinsip desain kontras ini berkaitan erat dengan prinsip desain grafis lainnya, yaitu penekanan. Seringkali, antara kontras dengan penekanan hampir sulit ditemukan perbedaannya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kontras. Salah satu contoh penciptaan kontras yaitu dengan pemilihan warna yang mempunyai perbedaan mencolok. Misalnya, warna hitam dengan warna putih. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan posisi, orientasi, irama, bobot ataupun ukuran.
Dengan memberikan kontras pada elemen tertentu, pandangan pembaca akan tertuju pada informasi yang lebih penting daripada informasi lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar pesan dapat tersampaikan secara lebih efektif. Jika hal itu tidak dilakukan, maka yang terjadi adalah komposisi desain yang terlihat ramai atau sesak karena masing-masing elemen desain saling bersaing merebut perhatian pembaca. Akibatnya, dapat terjadi distorsi informasi dan pesan yang dimaksud tak tersampaikan dengan baik.
Nah, untuk itulah kontras perlu diterapkan dalam perancangan karya desain grafis. Tujuannya, agar pembaca dapat lebih mudah mencerna informasi dan mampu mengidentifikasi informasi apa yang lebih ditekankan. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan prinsip desain grafis kontras yang disertai dengan penjelasan singkat.
Pada iklan majalah di atas, antara objek orang yang lebih terang terlihat sangat kontras dengan latar belakang yang gelap atau hitam. Akibatnya, gambar orang tersebut terkesan paling menonjol di antara elemen desain lainnya. Selain itu, bibir merah merona yang berada di tengah tampak kontras dengan warna kulit. Hal itu merupakan suatu penegasan pesan iklan yang hendak disampaikan, yaitu produk pemerah bibir atau lipstik.
Sekarang perhatikan desain poster tentang kesehatan di atas. Pada awalnya, mata akan tertuju pada kumpulan orang yang sedang melayang dan memegang balon berbentuk buah hati berwarna merah. Lalu, mata akan mengarah pada gambar orang yang sedang berdiri di bawah dengan balon kempis. Gambar orang itu terlihat kontras dengan kumpulan orang yang ada di atasnya.
Salah satu cara untuk menerapkan kontras dalam desain yaitu dengan menampilkan elemen desain yang berlawanan arah dengan elemen desain lainnya. Contohnya pada desain poster di atas. Perhatikan, sda satu tanda panah yang berlawanan arah dengan tanda panah lainnya. Hal itu tentunya menimbulkan kontras yang ditambah lagi dengan warna yang kontras pula. Dengan kontras, maka arah pandangan mata akan tertuju pada tanda panah yang memiliki arah dan warna yang berbeda.
Posting-an kali ini engeksplorasi lebih dalam prinsip-prinsip desain grafis satu per satu. Kita mulai dari kontras. Kontras diperlukan dalam suatu karya desain dengan tujuan agar dapat menarik perhatian pembaca dan menghasilkan hierarki visual yang dapat membantu pembaca memahami pesan. Prinsip desain kontras ini berkaitan erat dengan prinsip desain grafis lainnya, yaitu penekanan. Seringkali, antara kontras dengan penekanan hampir sulit ditemukan perbedaannya.
Loading...
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kontras. Salah satu contoh penciptaan kontras yaitu dengan pemilihan warna yang mempunyai perbedaan mencolok. Misalnya, warna hitam dengan warna putih. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan posisi, orientasi, irama, bobot ataupun ukuran.
Dengan memberikan kontras pada elemen tertentu, pandangan pembaca akan tertuju pada informasi yang lebih penting daripada informasi lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar pesan dapat tersampaikan secara lebih efektif. Jika hal itu tidak dilakukan, maka yang terjadi adalah komposisi desain yang terlihat ramai atau sesak karena masing-masing elemen desain saling bersaing merebut perhatian pembaca. Akibatnya, dapat terjadi distorsi informasi dan pesan yang dimaksud tak tersampaikan dengan baik.
Nah, untuk itulah kontras perlu diterapkan dalam perancangan karya desain grafis. Tujuannya, agar pembaca dapat lebih mudah mencerna informasi dan mampu mengidentifikasi informasi apa yang lebih ditekankan. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan prinsip desain grafis kontras yang disertai dengan penjelasan singkat.
Contoh Penerapan Prinsip Desain Grafis - Kontras
Gambar: Marie Claire, Juli 2014 |
Pada iklan majalah di atas, antara objek orang yang lebih terang terlihat sangat kontras dengan latar belakang yang gelap atau hitam. Akibatnya, gambar orang tersebut terkesan paling menonjol di antara elemen desain lainnya. Selain itu, bibir merah merona yang berada di tengah tampak kontras dengan warna kulit. Hal itu merupakan suatu penegasan pesan iklan yang hendak disampaikan, yaitu produk pemerah bibir atau lipstik.
Loading...
Desain: Andre Casaclang |
Desain: Daria Paccagnella |
Salah satu cara untuk menerapkan kontras dalam desain yaitu dengan menampilkan elemen desain yang berlawanan arah dengan elemen desain lainnya. Contohnya pada desain poster di atas. Perhatikan, sda satu tanda panah yang berlawanan arah dengan tanda panah lainnya. Hal itu tentunya menimbulkan kontras yang ditambah lagi dengan warna yang kontras pula. Dengan kontras, maka arah pandangan mata akan tertuju pada tanda panah yang memiliki arah dan warna yang berbeda.
Loading...
Post a Comment