Jingle Iklan: Gulaku
Jingle Iklan: Gulaku -
Sugar, ah honey honey
You are my candy girl
And you've got me wanting you.
Honey, ah sugar sugar
You are my candy girl
And you've got me wanting you.
Lirik lagu itu sering terdengar belakangan ini. Ya, siapa lagi kalau bukan iklan Gulaku. Walau itu sebenarnya lagu lama, namun masih enak didengar, catchy, berkesan ceria dan bahagia. Hal itulah yang berusaha disampaikan dalam iklan Gulaku dengan lagu berjudul Sugar, Sugar yang dijadikan jingle iklan.
The Archies. Merekalah yang pertama kali memopulerkan lagu tersebut pada tahun 1969. Selama beberapa minggu, lagu itu memuncaki tangga lagu U.S Billboard Hot 100. The Archies merupakan band virtual yang terdiri dari karakter fiksi dewasa berdasarkan serial animasi televisi The Archie Show.
Dalam dunia periklanan, jingle iklan baik radio maupun televisi sering dimanfaatkan untuk mempengaruhi persepsi konsumen. Dengan hadirnya lagu berupa jingle, iklan menjadi lebih ringan. Pesan yang ingin disampaikan dalam iklan pun menjadi lebih mudah diterima sehingga orang termovitasi untuk membeli produk.
Mengapa lagu Sugar, Sugar? Lagu itu sangat cocok dan ideal untuk Gulaku, mengingat terdapat kesamaan antara judul lagu, lirik, dan produk yang ditawarkan Gulaku. Asosiasi tersebut demikian lekat. Orang pun menjadi lebih mudah menghubungkan antara lagu dengan merek.
Secara visual, iklan Gulaku menampilkan dunia fantasi yang manis, penuh warna, keceriaan dan perayaan. Disajikan bersamaan dengan lagu Sugar, Sugar, iklan menjadi terasa klop. Dengan kostum dan properti yang bervariasi, iklan tersebut ingin memberi kesan premium. Kalau tidak boleh dikatakan mewah.
Apalagi jika melihat kemasannya yang berkualitas. Maklum saja, Gulaku memang ingin menekankan mereknya sebagai produk lokal berkelas internasional. Sasaran konsumen pun bisa kita tebak, kalangan menengah ke atas.
Bagaimana efektivitas jingle iklan sesungguhnya? Tentunya dibutuhkan penelitian yang mendalam. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih atau menciptakan jingle iklan. Yang pertama adalah mengenal produk. Jingle harus menyebut nama merek sehingga merek mudah diingat oleh audiens. Mengubah slogan menjadi irama yang bisa dinyanyikan merupakan tindakan tepat. Pengulangan kata atau frase tertentu, membuat jingle lebih asyik dinyanyikan. (bitebrands)
Sugar, ah honey honey
You are my candy girl
And you've got me wanting you.
Honey, ah sugar sugar
You are my candy girl
And you've got me wanting you.
Lirik lagu itu sering terdengar belakangan ini. Ya, siapa lagi kalau bukan iklan Gulaku. Walau itu sebenarnya lagu lama, namun masih enak didengar, catchy, berkesan ceria dan bahagia. Hal itulah yang berusaha disampaikan dalam iklan Gulaku dengan lagu berjudul Sugar, Sugar yang dijadikan jingle iklan.
The Archies. Merekalah yang pertama kali memopulerkan lagu tersebut pada tahun 1969. Selama beberapa minggu, lagu itu memuncaki tangga lagu U.S Billboard Hot 100. The Archies merupakan band virtual yang terdiri dari karakter fiksi dewasa berdasarkan serial animasi televisi The Archie Show.
Dalam dunia periklanan, jingle iklan baik radio maupun televisi sering dimanfaatkan untuk mempengaruhi persepsi konsumen. Dengan hadirnya lagu berupa jingle, iklan menjadi lebih ringan. Pesan yang ingin disampaikan dalam iklan pun menjadi lebih mudah diterima sehingga orang termovitasi untuk membeli produk.
Mengapa lagu Sugar, Sugar? Lagu itu sangat cocok dan ideal untuk Gulaku, mengingat terdapat kesamaan antara judul lagu, lirik, dan produk yang ditawarkan Gulaku. Asosiasi tersebut demikian lekat. Orang pun menjadi lebih mudah menghubungkan antara lagu dengan merek.
Secara visual, iklan Gulaku menampilkan dunia fantasi yang manis, penuh warna, keceriaan dan perayaan. Disajikan bersamaan dengan lagu Sugar, Sugar, iklan menjadi terasa klop. Dengan kostum dan properti yang bervariasi, iklan tersebut ingin memberi kesan premium. Kalau tidak boleh dikatakan mewah.
Apalagi jika melihat kemasannya yang berkualitas. Maklum saja, Gulaku memang ingin menekankan mereknya sebagai produk lokal berkelas internasional. Sasaran konsumen pun bisa kita tebak, kalangan menengah ke atas.
Bagaimana efektivitas jingle iklan sesungguhnya? Tentunya dibutuhkan penelitian yang mendalam. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih atau menciptakan jingle iklan. Yang pertama adalah mengenal produk. Jingle harus menyebut nama merek sehingga merek mudah diingat oleh audiens. Mengubah slogan menjadi irama yang bisa dinyanyikan merupakan tindakan tepat. Pengulangan kata atau frase tertentu, membuat jingle lebih asyik dinyanyikan. (bitebrands)
Loading...
Post a Comment