Contoh Karya Desain Grafis Bergaya Retro
Contoh Karya Desain Grafis Bergaya Retro - Nostalgia. Begitulah kesan pertama ketika melihat dan mengamati desain grafis yang bergaya retro. Banyak definisi mengenai retro. Istilah retro merupakan masa yang berlangsung sebelum era sekarang. Jika sekarang kita hidup di tahun 2000an, maka kita bisa mengambil rentang waktu beberapa dekade ke belakang, kira-kira dari era tahun 40an hingga awal awal 70an.
Seni retro itu sendiri merupakan bagian dari genre pop art yang berusaha melawan elitisme dalam dunia seni dan banyak mengambil bagian dari kebudayaan massa seperti periklanan, komik, dan produk-produk konsumen.
Muncul dan berkembangnya genre musik rock and roll, punk rock, hip hop, disco, dan sub kebudayaan hippies mewarnai dan menandai era tersebut. Perkembangan tersebut banyak mempengaruhi kebudayaan di berbagai belahan dunia, sejak teknologi media massa seperti televisi, media cetak maupun radio mulai populer.
Desain grafis retro dapat kita artikan sebagai desain yang menampilkan font, warna, layout, dan gaya yang berkembang pada era yang telah disebutkan di atas. Saat itu, desain berkarakter sederhana dengan penggunaan warna yang masih terbatas karena teknologi belum berkembang secanggih sekarang. Selain itu, ada beberapa ciri khusus yang menonjol sebagai bahan identifikasi.
Penggunaan tekstur adalah salah satunya. Hal itu untuk menciptakan kesan usang atau dicetak pada media yang lama. Kertas yang kelihatan jelas teksturnya karena terlipat atau seperti diremas-remas sering menjadi pilihan.
Desain iklan dengan ilustrasi seperti lukisan cat air ditambah dengan penggunaan font yang tepat dan penggunaan tekstur semakin menambah kekhasan desain grafis retro.
Karya desain grafis retro membuktikan bahwa keterbatasan warna bukan halangan dalam berkreativitas. Warna sepia dengan kombinasi warna primer hitam dan putih mampu menyampaikan pesan sesuai yang diharapkan.
Desain yang berkesan retro dapat dilakukan dengan menampilkan produk konsumen yang diproduksi pada era tersebut.
Ilustrasi dengan teknik siluet dan penambahan efek dot mengingatkan pada era retro ketika teknologi cetak masih sederhana.
Beberapa contoh desain grafis retro di atas bukan merupakan desain yang dibuat pada era retro, namun diproduksi pada era sekarang. Namun, bukan itu yang menjadi persoalan. Dengan desain grafis retro kita mampu menembus batas waktu, kembali pada era sebelum saat ini. Era ketika kita bisa mempunyai kenangan terhadap sesuatu. Sebuah perjalanan waktu.
Seni retro itu sendiri merupakan bagian dari genre pop art yang berusaha melawan elitisme dalam dunia seni dan banyak mengambil bagian dari kebudayaan massa seperti periklanan, komik, dan produk-produk konsumen.
Loading...
Muncul dan berkembangnya genre musik rock and roll, punk rock, hip hop, disco, dan sub kebudayaan hippies mewarnai dan menandai era tersebut. Perkembangan tersebut banyak mempengaruhi kebudayaan di berbagai belahan dunia, sejak teknologi media massa seperti televisi, media cetak maupun radio mulai populer.
Desain grafis retro dapat kita artikan sebagai desain yang menampilkan font, warna, layout, dan gaya yang berkembang pada era yang telah disebutkan di atas. Saat itu, desain berkarakter sederhana dengan penggunaan warna yang masih terbatas karena teknologi belum berkembang secanggih sekarang. Selain itu, ada beberapa ciri khusus yang menonjol sebagai bahan identifikasi.
Penggunaan tekstur adalah salah satunya. Hal itu untuk menciptakan kesan usang atau dicetak pada media yang lama. Kertas yang kelihatan jelas teksturnya karena terlipat atau seperti diremas-remas sering menjadi pilihan.
Biro Iklan : Publicis |
Desain iklan dengan ilustrasi seperti lukisan cat air ditambah dengan penggunaan font yang tepat dan penggunaan tekstur semakin menambah kekhasan desain grafis retro.
Loading...
Biro Iklan: Crispin Porter + Bogusky |
Karya desain grafis retro membuktikan bahwa keterbatasan warna bukan halangan dalam berkreativitas. Warna sepia dengan kombinasi warna primer hitam dan putih mampu menyampaikan pesan sesuai yang diharapkan.
Biro Iklan : H-57 |
Desain yang berkesan retro dapat dilakukan dengan menampilkan produk konsumen yang diproduksi pada era tersebut.
Ilustrasi : Thinkmule |
Ilustrasi dengan teknik siluet dan penambahan efek dot mengingatkan pada era retro ketika teknologi cetak masih sederhana.
Beberapa contoh desain grafis retro di atas bukan merupakan desain yang dibuat pada era retro, namun diproduksi pada era sekarang. Namun, bukan itu yang menjadi persoalan. Dengan desain grafis retro kita mampu menembus batas waktu, kembali pada era sebelum saat ini. Era ketika kita bisa mempunyai kenangan terhadap sesuatu. Sebuah perjalanan waktu.
Loading...
Post a Comment