Logo Baru PT Kereta Api Indonesia: Sebuah Kado Ulang Tahun

Logo Baru PT Kereta Api Indonesia: Sebuah Kado Ulang Tahun - Begitu melaju kencang di atas rel, tak seorang pun mampu menghadangnya. Sesekali, teriakannya berpadu dengan deru lokomotif dan gerbong yang memekakkan telinga. Kereta api tentu merupakan kendaraan umum yang tidak asing bagi sebagian besar orang.

Di Indonesia, satu-satunya pengelola angkutan umum kereta api adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Berdiri sejak tanggal 28 September 1945, ia sempat mengalami beberapa kali perubahan nama. Kini, di usianya yang ke-66, PT KAI memperkenalkan logo baru.

Adalah Farid Stevy Asta. Sang pencipta logo baru PT KAI yang menyingkirkan ribuan kontestan lainnya dalam sebuah sayembara. Logo yang konon bernilai 200 juta rupiah itu terdiri dari tiga garis melengkung yang melambangkan dinamis dan dua garis warna orange melambangkan proses pelayanan prima bagi pelanggan.

Desain (before): n/a | Desain (after): Farid Stevy Asta

Lalu apa arti dan makna logo PT KAI yang baru? Anak panah berwarna putih melambangkan nilai integritas. Sedangkan satu garis warna biru di bawahnya melambangkan semangat inovasi yang memberikan nilai tambah kepada stakeholders. Di samping itu, slogan “Anda adalah Prioritas Kami” dan mars baru pun ikut pula diperkenalkan. (bitebrands)

"Logo dan lagu itu hanyalah simbol, yang terpenting dari itu adalah peningkatan pelayanan pada pelanggan dan masyarakat. Kita harus bisa mengedepankan keselamatan, pelayanan, dan inovasi yang tiada henti." - Ignatius Jonan (Dirut PT KAI)

Logo baru terlihat lebih mobile dibandingkan dengan logo lama yang cenderung kokoh dan stabil. Sama dengan logo lama, bentuk logo baru yang miring memperlihatkan adanya progresivitas. Wordmark baru “Kereta Api” lebih jelas menggambarkan identitas perusahaan, menggantikan wordmark lama “Keretapi” yang tidak jelas makna katanya.

Yang penting untuk diingat, tugas berat menanti PT KAI. Pelayanan yang dianggap masih kurang, menjadi pekerjaan rumah PT KAI yang menuntut penyelesaian.

Tingkat kenyamanan, keamanan, dan kebersihan kereta api masih sangat minim. Terutama untuk kelas komersial, ekonomi, dan komuter. Bagaimana penumpang bisa merasa aman dan nyaman jika banyak pedagang asongan, pengamen, dan, mungkin ada pula copet yang lalu lalang?

Waktu kedatangan dan keberangkatan yang sering molor pasti sangat menjengkelkan. Calo tiket yang menaikkan harga seenaknya, ditambah lagi membludaknya penumpang yang melebihi batas maksimal kapasitas kereta api. Tentunya bukanlah hal menarik untuk dialami.

Hubungan emosional antara brand dan konsumen tercipta melalui pengalaman aktual. Bukan melulu dengan logo baru. Peningkatan kualitas layanan kereta api. Oh, alangkah indahnya jika dapat terwujud.
Loading...

1 komentar

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Diberdayakan oleh Blogger.